Kamis, 24 Februari 2011

Hati Menemukan Kedamaian dengan Mengingat Allah




Menurut penelitian oleh David B Larson dan timnya dari the American National Health Research Center <Pusat Penelitian Kesehatan Nasional Amerika>, pembandingan antara orang Amerika yang taat dan yang tidak taat beragama telah menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Sebagai contoh, dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki keyakinan agama, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit, tingkat bunuh diri 100% lebih rendah, menderita tekanan darah tinggi dengan tingkat yang jauh lebih rendah, dan angka perbandingan ini adalah 7:1 di antara para perokok. 1
Ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain.



Dalam sebuah pengkajian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Medicine, sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, dilaporkan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama.

Para pakar psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "dampak kejiwaan". Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 2

Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 3

Kenyataan ini, yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima, adalah sebuah rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur'an dengan kalimat ini "...Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra’d, 13:28). Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepada-Nya, lebih sehat secara ruhani dan jasmani adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filsafat dan sistem yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan dan ketidakbahagiaan.

Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti kata Patrick Glynn: "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa


Referensi : www.harunyahya.com
http://millatfacebook.com/Evhulz_Kece/blog/

Miley Cyrus - 7 Things

Miley Cyrus - When I Look At You

berusaha dan berusaha


Ketika orang lain berbicara sejuta basa, tetaplah anda bekerja. Cangkullah sawah itu dan taburi dengan benih. Ketika orang lain berdiam tak tahu
harus berkata apa. teruskan kerja anda. Siangi dan airi putik-putik yang baru bertunas itu. Ketika orang lain saling tuding saling hunus, bekerjalah dalam istirahat anda. Senandungkan seranai pengundang angin dan
gerimis. Ketika orang lain terlelap pada tidur nyenyak mereka, jangan putuskan kerja anda. Bekerjalah dengan doa dan harapan; "Semoga ikhtiar ini menjadi kebaikan bagi segenap semesta." Maka, ketika orang lain tergugah dari peraduannya, ajaklah mereka untuk mengangkat sabit
memungut panen yang telah masak. Bila mereka tak jua berkenan, jangan kecil hati. Terus dan tetaplah bekerja. Bekerja, karena itulah yang semestinya kita kerjakan.
Apa pun yang terjadi di muka bumi, sang mentari tak berhenti sedetik pun dari kerja; mengipasi tungku pembakaran raksasanya: menebarkan
kehangatan ke seluruh galaksi. Maka. tak ada alasan yang lebih baik untuk keberadaan kita di sini, selain bekerja, mengubah energi hangat matari menjadi kebaikan semesta.
disadur dari : http://spirit-alive-area.blogspot.com/2010/08/tugas-kita-adalah-berusaha.html

kecerdasan pada otak manudia


1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Linguistik adalah kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif, baik untuk mempengaruhi maupun memanipulasi. Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan linguistik bermanfaat untuk: berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis. Pekerjaan yang mengutamakan kecerdasan ini antara lain: guru, orator, bintang film, presenter TV,
pengacara, penulis, dsb

2. Kecerdasan Matematika
Kecerdasan Logis-Matematis melibatkan ketrampilan mengolah angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat.
Dalam kehidupan sehari-hari kecerdasan ini bermanfaat untuk: menganalisa laporan keuangan, memahami perhitungan utang nasional, atau
mencerna laporan sebuah penelitian. Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini antara lain: akuntan pajak, programmer, ahli matematika,
ilmuwan, dsb.





3. Kecerdasan Spasial: Picture Smart
Kecerdasan Spasial melibatkan kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan gambar di dalam kepala (dibayangkan) atau menciptakannya
dalam bentuk dua atau tiga dimensi. . Kita membutuhkan kecerdasan ini dalam hidup sehari-hari juga, misalnya: saat menghias rumah
atau merancang taman, menggambar atau melukis, menikmati karya seni, dsb. Pekerjaan yang mengutamakan kecerdasan spasial
antara lain: arsitek, pematung / pemahat, penemu, designer, dsb.

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani: Body Smart
Kecerdasan Kinestetik-Jasmani adalah kecerdasan seluruh tubuh dan juga kecerdasan tangan. Dalam dunia sehari-hari kita sangat memerlukan
kecerdasan yang satu ini, misalnya: membuka tutup botol, memasang lampu di rumah, memperbaiki mobil, olah raga, dansa, dsb.
Jenis pekerjaan yang menuntut kecerdasan ini antara lain: atlet, penari, pemain pantomim, aktor, penjahit, ahli bedah, dsb.

5. Kecerdasan Musikal: Music Smart
Kecerdasan Musikal melibatkan kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama, atau sekedar menikmati musik. Dalam keseharian, kita mendapat manfaat dari kecerdasan ini dalam banyak hal, misalnya: saat kita menyanyi, memainkan alat musik, menikmati musik di TV / radio, dsb. Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini antara lain: penyanyi, pianis / organis, disc jokey (DJ), teknisi suara, tukang stem piano, dll

6. Kecerdasan Antarpribadi: People Smart
Kecerdasan Antarpribadi melibatkan kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk pribadi, keluarga, dan pekerjaan, kecerdasan ini dinilai mutlak diperlukan - dan seringkali disebut sebagai "yang lebih penting" dari kecerdasan lainnya untuk dapat sukses dalam hidup. Kecerdasan antarpribadi ini melibatkan banyak hal, misalnya: kemampuan berempati, lain pastilah membutuhkan kecerdasan ini, terutama: public figure, pemimpin, guru, konselor, dll.

7. Kecerdasan Intrapribadi: Self Smart
Kecerdasan Intrapribadi adalah kecerdasan memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengetahui “siapa diri saya sebenarnya” - untuk mengetahui “apa kekuatan dan kelemahan saya”. Ini juga merupakan kecerdasan untuk bisa merenungkan tujuan hidup sendiri dan untuk mempercayai diri sendiri. Pekerjaan yang menuntut kecerdasan Intrapribadi antara lain: wirausaha, konselor, terapis, dll.

8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart
Kecerdasan Naturalis melibatkan kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitar kita. Dalam hidup sehari-hari kita membutuhkan kecerdasan ini untuk: berkebun, berkemah, atau melakukan proyek ekologi.
Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan Naturalis antara lain: ahli biologi, dokter hewan, dll.
referensi : http://millatfacebook.com/Evhulz_Kece/blog/page_2/

seandainya sekolah gratis


Saya pikir siapapun berhak untuk berandai-andai, siapapun mempunyai wewenang untuk berfantasi selama itu positif. Jadi biarkanlah judul artikel ini tetap "seandainya sekolah gratis" dan akan tetap seperti itu. saya sedih dengan keadaan pendidikan di Indonesia yang katanya kaya raya ini. Negara surga dunia ini ternyata tidak mampu menyekolahkan bangsanya sendiri. Memang sudah ada program BOS sih, tapi ternyata malah salah sasaran. BOS hanya melayani sampai SMP saja, sedangkan kalo mau melihat Malaysia mereka sudah sangat jauh di depan kita.

Untuk masuk SMA saja sudah banyak orang tua yang keberatan. Mereka lebih memilih anaknya untuk bekerja, alasannya klasik : supaya bisa dapat uang katanya. Sekolah hanya membuang-buang uang saja katanya lagi. Memang logis, biaya untuk sekolah di negeri (yang katanya) kaya ini sangat tergolong tinggi. Di forum-forum saya sampai malu ketika banyak akun-akun Malaysia yang menyindir keadaan ini. Sudah 60 tahun lebih kita merdeka, tapi seperti jalan di tempat.

Ketika melihat brosur-brosur tentang kuliah pun saya tercengang beberapa kali. Maka jangan heran ketika banyak anak Indonesia yang sesungguhnya berpotensi terabaikan begitu saja. Yang rugi jadi dobel, ya negara ya anak itu sendiri. So, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Jadi itulah Indonesia.
disadur dari : http://spirit-alive-area.blogspot.com/2011/02/seandainya-sekolah-gratis.html

Tips menghadapi ujian


UJIAN, kata yang sangat menakutkan bagi semua pelajar. Saya sendiri lumayan khawatir, karena tahun ini saya juga akan menghadapi ujian yang ke-3 kalinya (setelah SD dan SMP). Tapi kali ini saya punya sedikit tips nih buat para teman-teman yang juga mo ngadepin ujian. Mo tau ? check this....

1. Jaga Kesehatan Anda
    menjaga kesehatan apalagi saat mendekati ujian sangat diperlukan, jangan sampai nanti ketika pada hari "h" nya kita malah sakit terus nggak bisa ikut ujian. Jaga kondisi fisik kamu, agar nanti ketika mengerjakan soal kita bisa lancar berfikir. Makan makanan yang kaya protein dan gizi serta olah raga secara teratur agar tubuh tetap bugar.

2. Persiapkan Mental
    Banyak kasus tidak lulus ujian bukan akibat dari tidak bisa mengerjakan soal lho! Sebenarnya mereka bisa ngerjain soal tapi karena kondisi mentalnya yang lemah. Perasaan tegang, cemas, khawatir, takut gagal, akan mengganggu kerja otak kita. Tak heran semua hal yang telah kita hafal semalam akan blank sama sekali. Maka dari itu dari sekarang kita harus mulai berlatih mengendalikan emosi kita caranya tanamkan perasaan-peraasaan positif dan optimis. Berdoa juga harus dilakukan, ini juga tidak kalah pentingnya.

3. Flashback Pelajaran
    Nah, yang masih suka pake sistem SKS atau Sistem Kebut Semalam, mulai sekarang lebih baik dibuang jauh-jauh. Yang kemaren, udahlah jangan dipake lagi. Cara yang lebih baik adalah belajar dengan teratur walaupun hanya setengah jam. Dengan mengulang kembali pelajaran-pelajaran yang telah lalu. Kalau perlu bentuk kelompok belajar biar tambah rame terus tambah semangat belajar.

4. Periksa Kelengkapan Ujian
    Kadang hal kecil sering kita lupakan, lupa bawa kartu peserta lah, sapu tangan, jam tangan, pensil, bolpoint, atau yang lainnya. Memang ini terlihat sepele, tapi coba deh kamu bayangin kalo pas sampe disekolah eh malah ketinggalan kartu? kan nggak bisa masuk tuh, pasti kamu parno deh. Makanya sebelum berangkat, usahakan kamu sudah buat catatan kecil daftar barang yang akan kamu bawa.

5. Datang tepat waktu
    Malam sebelumnya usahakan kamu tidur lebih awal agar paginya kamu bisa fresh dan nggak kesiangan. Waktu yang paling ideal adalah 30 menit sebelum ujian kamu sudah stand by di sekolah sambil membuka-buka kembali catatan kamu. lumayanlah sambil nyiapin mental juga.

6. Baca soal baik-baik
    Cermati betul maksud dan apa yang ditanyakan pada saat kamu ngadepin soal. Jangan sampai kamu terjebak dengan pertanyaan jebakan yang kadang jawabannya sangat mirip. Ini biasanya ada di pelajaran B. Indonesia. Jadi konsentrasi!

7. Kerjakan soal mudah terlebih dahulu
    Jika kamu menemukan soal yang rumit, lebih baik kamu tinggalkan terlebih dahulu untuk mengerjakan soal selanjutnya yang kamu anggap lebih mudah. Ini penting untuk menghemat waktu kamu. Jangan terpaku hanya pada satu soal saja.

8. Periksa kembali pekerjaanmu
    Jikalau kamu masih punya waktu untuk mengecek ulang hasil jawaban kamu lebih baik lakukan. Ini penting untuk memastikan apakah semua soal sudah dijawab, dan jawaban yang dipilih di lembar jawaban benar serta pastikan lembar jawaban kamu tetap bersih.

Itu saja tips dari saya, mudah-mudahan membantu. Terakhir saya doakan kepada teman-teman semua yang akan menghadapi ujian Semoga Semuanya bisa LULUS 100%. Amien....
disadur dari : http://3.bp.blogspot.com/_O51MQjf6AaI/SfKUdOXC_6I/AAAAAAAAAEo/IL-F2b8uxIU/s320/Ujian+Nasional+240408.jpg