Kamis, 24 Februari 2011

seandainya sekolah gratis


Saya pikir siapapun berhak untuk berandai-andai, siapapun mempunyai wewenang untuk berfantasi selama itu positif. Jadi biarkanlah judul artikel ini tetap "seandainya sekolah gratis" dan akan tetap seperti itu. saya sedih dengan keadaan pendidikan di Indonesia yang katanya kaya raya ini. Negara surga dunia ini ternyata tidak mampu menyekolahkan bangsanya sendiri. Memang sudah ada program BOS sih, tapi ternyata malah salah sasaran. BOS hanya melayani sampai SMP saja, sedangkan kalo mau melihat Malaysia mereka sudah sangat jauh di depan kita.

Untuk masuk SMA saja sudah banyak orang tua yang keberatan. Mereka lebih memilih anaknya untuk bekerja, alasannya klasik : supaya bisa dapat uang katanya. Sekolah hanya membuang-buang uang saja katanya lagi. Memang logis, biaya untuk sekolah di negeri (yang katanya) kaya ini sangat tergolong tinggi. Di forum-forum saya sampai malu ketika banyak akun-akun Malaysia yang menyindir keadaan ini. Sudah 60 tahun lebih kita merdeka, tapi seperti jalan di tempat.

Ketika melihat brosur-brosur tentang kuliah pun saya tercengang beberapa kali. Maka jangan heran ketika banyak anak Indonesia yang sesungguhnya berpotensi terabaikan begitu saja. Yang rugi jadi dobel, ya negara ya anak itu sendiri. So, yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. Jadi itulah Indonesia.
disadur dari : http://spirit-alive-area.blogspot.com/2011/02/seandainya-sekolah-gratis.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar